DISKOMINFO KOTA SALATIGA SELENGGARAKAN PELATIHAN INTERNET SEHAT DAN AMAN ANAK USIA DINI (INSANI)

Salatiga, Diskominfo – Kemajuan media informasi dan teknologi sudah dirasakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi positif maupun negative dari penggunaannya. Hal ini dikarenakan pengaksesan media informasi dan teknologi ini tergolong sangat mudah atau terjangkau untuk berbagai kalangan, baik untuk para kawula muda maupun tua dan kalangan kaya maupun menengah ke bawah. Bahkan pada umumnya, saat ini anak-anak usia 5 hingga 12 tahun menjadi pengguna paling banyak dalam memanfaatkan kemajuan media informasi dan teknologi pada saat ini. Oleh karena itu, tidak heran jika dampak positif dari perkembangan media informasi dan teknologi untuk anak usia 5 hingga 12 tahun dikatakan sebagai generasi multi-tasking.

Maka, menjadi tugas bersama untuk mencegah pengaruh konten-konten negatif di internet yang dapat berupa pornografi, perjudian, penipuan, pelecehan, pencemaran nama baik, cyberbullying, dan kejahatan dunia maya. Hal tersebut menjadi dasar alasan diperlukannya sosialisasi dan pengenalan mengenai bagaimana perlunya memperkenalkan penggunaan internet yang baik dan sesuai, sehingga dapat mengatasi bahaya yang mengancam dari dan konten-konten negatif yang ada. Diskominfo sendiri berusaha mengubah citra internet  menjadi sepenuhnya positif melalui kegiatan Pelatihan Internet Sehat dan Aman.

Kegiatan Pelatihan Internet Sehat dan aman Tahun 2019 yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Salatiga pada tahun ini bekerjasama dengan FTI-UKSW dan Relawan TIK Kota Salatiga. Kegiatan ini melibatkan 960 peserta yang diambil dari 32 SD/MI se-kota Salatiga. Tujuan dari kegiatan pelatihan internet sehat dan aman ini adalah proses edukasi dengan memberikan pemahaman yang cukup mengenai penggunaan internet secara bijak sehingga memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan dampak negatif dari berinternet, sehingga tercipta masyarakat cerdas dan produktif. Budaya Internet Sehat dan Aman (INSAN) ditujukan dengan melibatkan peran keluarga, orang tua, guru, dosen, komunitas, asosiasi, lembaga pelatihan, anak-anak, remaja, dan siswa didik. (prm/ndy)